PEMAKAIAN TANDA BACA

 PEMAKAIAN TANDA BACA

Tanda titik

Dipakai untuk singkatan singkatan yang belum resmi. 

Tanda titik (.) Tidak dipakai pada judul keterangan pengirim atau tujuan pada surat.

Tanda titik (.) Tidak dipakai pada judul keterangan pengirim atau tujuan pada surat

Tanda koma

Menjadi pemerinci dalam sebuah kalimat yang memiliki subjek, objek, atau keterangan yang lebih dari dua. Pemakaiannya selalu berada di akhir kata yang dirincikan. Khusus pada kata terakhir, pihak (,) berada sebelum dan maupun atau yang menjadi kata hubung

Tanda titik koma

Pada kejadian, tanda baca yang satu ini bersifat hampir sama dengan tanda koma (,) di dalam kalimat. Namun, titik koma (;) baru digunakan jika ada dua penempatan tanda koma (,) yang salah satunya bersifat lebih tinggi yang lain. Contohnya kalimat majemuk yang memiliki rincian di dalamnya.

Tanda titik dua

Dipakai untuk membatasi antara sebuah keterangan dengan rinciannya.

Dipakai untuk dialog

Tanda hubung

Dipakai sebagai penghubung antara kata-kata yang mengalami pengulangan.

Contoh: Anak-anak bermain di taman hingga menjelang senja.

Tanda pisah

Seperti fungsi tanda koma (,); tanda baca yang ini juga dipakai sebagai pengapit keterangan tambahan dalam sebuah kalimat.

Tanda elipsis


Tanda seru

Satu lagi tanda baca yang sering menempatkan tanda titik (.) Di akhir kalimat adalah tanda seru (!). Tanda baca yang satu ini membentuk sebuah kalimat menjadi berwujud perintah atau seruan. Akan tetapi, penggunaan tanda seru (1) berfungsi biasa untuk masuk, ajakan, atau memengaruhi seseorang

Tanda garis miring

Sering muncul sebagai tanda baca yang kurang formal, sebenarnya garis miring (/) punya peran penting dalam persuratan, yaitu menjadi pembatas dalam nomor surat. Selain itu, pada diwawancarai tanda baca ini adalah menggantikan kata tiap .

Komentar