PENGGUNAAN HURUF DAN KATA
A. HURUF DAN KATA
1.Huruf Kapital Atau Huruf Besar
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Contoh : Saya membaca buku.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Contoh : Adik bertanya, “ Kenapa kita pulang ?”
Huruf kapital dipakai sebagi huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Contoh : Tuhan merahmati hamba- Nya.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang di ikuti nama orang. Contoh : Sultan Hasanuddin, Haji Agus Salim, Nabi Sulaiman, Dia baru saja diangkat menjadi Sultan.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang. Contoh : Presiden Soekarno, Wakil Presiden Adam Malik.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama sebagi nama orang. Contoh : Muhammad Maulana Rizki, Syarifah Masitoh
Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Contoh : bangsa Indonesia, suku Melayu, bahasa Arab.
Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya dan peristiwa sejarah. Contoh : tahun Masehi, bulan Januari, hari Selasa, hari Lebaran, Proklamasi Kemerdekaan.
Huruf kapital sebagai huruf pertama nama khas dalam Geografi. Contoh ; Peta Sumatra, Danau Toba, Sungai Musi.
Huruf kapital sebagai huruf pertama nama badan resmi, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan serta nama dokumen resmi Contoh: Majelis Permusyawaratan Rakyat,
Huruf Kapital dipakai sebagai Huruf pertama nama semua kata didalam nama buku,majalah,surat kabar , kecuali kata partikel , seperti di,ke,dari,untuk,dan,yang untuk,yang tidak terletak pada posisi awal. Contoh: Dari Gajah Mada ke Jalan Gatot Subroto, Gaul, Analisa
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam singkatan nama gelar,pangkat, dan sapaan. Contoh: a.di depan nama : – Dr. Doktor Prof. Profesor b.di belakang nama: -M.A. Master of Arts
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak,ibu,saudara,kakak,adik dan paman yang dipakai sebagai ganti sapaan. Contoh : Apakah Ibu jadi ke Belawan besok?
2. Huruf Miring
Huruf Miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,majalah,dan surat kabar yang dikutip dalam karangan. Contoh : Majalah Bahasa dan Kesusastraan
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,bagian kata atau kelompok kata. Contoh: Huruf pertama kata ajeg ialah a
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing , kecuali yang sudah disesuaikan ejaannya. Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi garis dibawahnya.
Contoh: Weltarschauung diterjemahkan menjadi “ pandangan hidup”.
B. KATA
a.Kata Dasar
Kata Dasar di tulis sebagai satu kesatuan. Contoh : pagar, rumah, tanah
b. Kata Turunan
Imbuhan (awalan, akhiran, sisipan) di tulis serangkai dengan kata dasar. Contoh: berduri, diangkat.
Awalan atau akhiran di tulis serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya atau mendahuluinya bila bentuk dasarnya gabungan kata. Contoh: bertanggung jawab, membabi buta.
Jika bentuk dasar berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran maka kata-kata itu ditulis serangkai. Contoh: memberitahukan, penyalahgunaan.
Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, maka gabungan itu ditulis serangkai. Contoh: Pancasila, antarkota,
c. Kata Ulang
Kata ulang ditulis lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Contoh: lari-lari, sayur-mayur.
d. Gabungan Kata
Gabungan kata yang biasa disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah. Contoh: duta besar, orang tua, kambing hitam.
Gabungan kata yang mungkin menimbulkan salah baca, dapat diberi tanda hubungun untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan. Contoh: alat pandang- dengar, ibu-bapak, anak pegawai-teras, buku sejarah-lama.
Gabungan kata yang sudah di anggap satu kata di tulis serangkai. Contoh: Alhamdulillah, akhirulkalam, daripada, bumiputra.
e. Kata Ganti ku, kau, mu dan nya
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; kau, mu¸dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh : Buku ini ku baca.
f. Kata Depan di, ke dan dari
Kata Depan di, ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh :
Kiki pergi ke Jakarta.
g. Kata Sandang si dan sang
Kata sandang si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh :
Anak itu digelari sang pengembara.
Syarifah tidak menyukai si malas itu
Komentar
Posting Komentar